Melacak Rasa: 10 Jejak Kuliner Batu yang Mengikat Kenangan dan Perut

1. Pos Ketan Legenda 1967: Sepiring Tradisi yang Tak Lekang

Berada di Alun-Alun Batu, warung ketan ini tak pernah sepi. Ketan lembut dengan topping keju, meses, hingga durian, selalu jadi magnet.

Pengalaman pribadi: “Saya tiba pukul 21.00, antrean masih panjang. Seorang bapak di belakang saya bercerita bahwa dulu ia makan di sini saat masih SMA, dan kini mengajak cucunya. Nostalgia dan ketan memang pasangan sempurna.”

Alamat: Jl. Kartini No.6, Batu
Harga: Rp8.000 – Rp15.000
Jam Buka: 08.00 – 02.00


 kuliner malang




2. Sate Kelinci Selecta: Juicy, Pedas, Menggoda

Sate kelinci khas Batu punya sensasi unik: daging empuk, rasa sedikit manis, dan sambal kacang yang kental.

Cerita pengunjung: “Anak saya awalnya ragu makan sate kelinci, tapi setelah gigitan pertama dia minta nambah. Katanya, ini lebih enak dari sate ayam.” – Lusi, wisatawan dari Bekasi.


3. Depot Susu Ganesha: Minuman Kesehatan Bernuansa Retro

Susu segar aneka rasa (coklat, melon, moka) ditambah pisang goreng hangat menjadikan tempat ini istirahat ideal usai keliling kota.

Pengalaman pribadi: “Saya datang saat hujan rintik, duduk di bangku kayu tua, dan menyeruput susu moka hangat. Rasanya seperti disambut oleh Batu, pelan tapi hangat.”

 kuliner malang

4. Bakso Bakar Pak Man Batu: Pedasnya Meledak di Lidah

Beda dengan bakso biasa, bakso ini dibakar dengan olesan bumbu rahasia, lalu disajikan tanpa kuah.

Cerita pengunjung: “Saya iseng coba karena teman bilang ‘ini bakso rasa sate’. Ternyata, benar. Enak banget. Saya langsung pesan dua porsi.”


5. Mie Soden Batu: Pedasnya Merayap Pelan Tapi Pasti

Mie pedas ini terkenal di kalangan Gen Z karena topping melimpah dan sambal racikannya.

Review pengunjung: “Pernah viral di TikTok, tapi ternyata rasanya lebih dari sekadar konten. Pedasnya mantap, porsinya besar, dan pelayanannya cepat.”


6. Rawon Daging Warung Sidik: Gelap, Dalam, dan Kaya Rempah

Rawon di sini disajikan dengan tempe goreng dan sambal terasi. Kuahnya pekat dan kaya rasa kluwek.

Pengalaman pribadi: “Setelah suapan pertama, saya langsung teringat rawon buatan nenek. Rasanya dalam dan tidak pelit daging. Must-try saat ke Batu!”


7. Rujak Cingur Pak Satim: Antara Segar dan Berani

Rujak cingur khas Malang ini tetap mempertahankan rasa otentik: petis medok, potongan buah segar, dan tentu saja cingur empuk.

Cerita unik: “Saya lihat turis bule di meja seberang memotret rujak ini. Ia tampak bingung tapi penasaran. Setelah dicoba, dia mengangguk sambil bilang ‘interesting but good!’.”


8. Warung Lesehan Mbak Sri: Ikan Bakar dan Sambal Mentah Juara

Tersembunyi di balik pepohonan di daerah Bumiaji, warung ini jadi rahasia kecil warga lokal. Menu favorit: ikan bakar nila dan sambal mentah.

Pengalaman pengunjung: “Sambalnya nendang, ikannya segar. Suasananya kayak makan di rumah nenek di desa. Adem banget.”


9. Ayam Panggang Bu Wati: Khas Rumahan, Rasa Tak Tertandingi

Berbumbu merah dan dibakar dengan arang, ayam ini memiliki rasa manis gurih yang meresap hingga ke tulang.

Kesan pribadi: “Saya mampir tanpa ekspektasi, tapi pulangnya saya bungkus dua porsi. Ini ayam panggang paling ‘niat’ yang pernah saya coba.”

 kuliner malang

10. Tahu Lonceng Batu: Renyah, Hangat, dan Nendang

Tahu goreng isi sayuran dengan sambal petis ini jadi camilan khas Batu yang wajib dibawa pulang.

Testimoni lokal: “Kalau ke Batu nggak bawa tahu lonceng, itu kayak ke Jogja nggak bawa bakpia,” kata ibu penjual di Pasar Selecta.


🌿 Penutup: Batu Tak Sekadar Dingin, Tapi Juga Hangat di Lidah

Batu bukan hanya destinasi alam dan udara sejuk, tapi juga kota penuh jejak rasa yang mengikat kenangan. Dari pedagang legendaris hingga spot kuliner baru yang viral, semuanya menyatu dalam satu pengalaman: kuliner khas Malang yang tak terlupakan.

kuliner khas Malang bukan cuma soal makanan, tapi juga soal cerita, kenangan, dan kehangatan yang datang dari setiap gigitan.

 

Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel