Cicip Cerita, Rasa Merasuk: Malang Lewat 9 Suapan Penuh Kenangan
Jangan tertipu dengan namanya. "Mawut" mungkin
terdengar berantakan, tapi justru di situlah pesonanya. Nasi goreng yang
dicampur mie, sayur, dan suwiran ayam ini sering ditemukan di warung tenda
malam hari.
“Pertama kali saya cobain di pinggir jalan dekat Taman Krida Budaya, saya sempat heran: kok rame banget? Setelah suapan pertama, saya langsung ngerti. Ada rasa manis gurih yang nyatu banget, bikin nagih,” cerita Arif, mahasiswa asal Blitar yang kini tinggal di Malang.
![]() |
kuliner malang |
🍜 2. Rawon Nguling: Warisan Rasa Sejak Dulu
Rawon Nguling terkenal sebagai kuliner ikonik yang
menonjolkan kuah hitam dari kluwek. Banyak orang berpendapat bahwa mencicipi
rawon ini setara dengan mencicipi sejarah Malang itu sendiri.
“Saya datang ke Rawon Nguling sejak zaman masih kuliah dulu.
Rasanya nggak pernah berubah, dan tiap datang selalu rame. Itu tandanya mereka
jaga kualitas dengan sepenuh hati,” ujar Bu Wati, pengunjung setia dari
Surabaya.
Baca juga referensi lengkapnya di Jajananmalang.com yang
menyuguhkan kisah kuliner legendaris dari berbagai sudut kota.
🥟 3. Bakso Bakar
Trowulan: Garing di Luar, Meleleh di Dalam
Malang dikenal sebagai kota bakso. Tapi bakso bakar? Ini
lebih dari sekadar inovasi—ini evolusi rasa. Dibakar di atas arang dan dibumbui
pedas manis, bakso ini jadi favorit wisatawan.
“Saya sudah keliling Jawa Timur, dan cuma di Malang saya temuin bakso bakar yang autentik banget kayak gini,” kata Fadli, seorang food vlogger asal Jogja.
![]() |
kuliner malang |
🍡 4. Cwie Mie Malang: Si
Mie Tipis yang Anggun
Cwie Mie adalah salah satu sajian khas yang sering bikin
wisatawan salah sangka. Sekilas seperti mie ayam, tapi lebih halus dan ringan,
disajikan dengan selada, pangsit goreng, dan daging ayam rebus yang diulek
halus.
“Beda banget dari mie ayam biasa. Ringan, tapi penuh cita
rasa,” tulis seorang reviewer di Google Maps, setelah mengunjungi kedai Cwie
Mie Gloria.
🍮 5. Putu Lanang Celaket:
Meledak di Mulut, Hangat di Hati
Putu yang satu ini beda. Masih tradisional, dibungkus daun
pisang, dan dimasak dengan cara kukus, lalu disajikan panas-panas. Bunyi
“letup” saat gula merah meleleh jadi kenangan tersendiri.
“Dulu waktu kecil, saya sering diajak ayah ke sini. Sekarang
saya ajak anak saya. Ini bukan cuma jajan, ini nostalgia,” ucap Pak Budi,
pelanggan lintas generasi.
🧁 6. Onde-Onde
Warna-Warni di Pasar Blimbing
Siapa sangka, jajanan tradisional ini tetap bertahan meski
era modern menyerbu. Di Pasar Blimbing, ada penjual onde-onde yang menggunakan
pewarna alami dan isi yang beragam dari kacang hijau hingga coklat.
“Favorit saya yang isi durian! Jarang-jarang nemu onde kayak
gitu,” ujar Intan, wisatawan asal Bandung yang mampir karena rekomendasi dari
artikel di Jajananmalang.com.
🍛 7. Nasi Bug: Perpaduan
Unik dengan Daun Pepaya
Kalau kamu belum pernah dengar nasi bug, berarti kamu belum
terlalu dalam menyelami kulineran Malang. Ini adalah nasi dengan lauk tempe,
sambal, dan daun pepaya yang pahitnya menyegarkan.
“Pas pertama nyicip, saya ragu karena pahit. Tapi ternyata
nagih, apalagi kalau dinikmati sama teh panas di pagi hari,” cerita Risa,
seorang penulis traveling yang sedang riset kuliner lokal.
🍡 8. Lupis di Gang 7:
Manisnya Bikin Lupa Arah
Lupis dengan kuah gula merah kental dan taburan kelapa ini
bisa kamu temukan di gang sempit dekat Pasar Besar. Tapi jangan salah,
antriannya bisa sampai ke jalan raya!
“Saya datang ke tempat ini karena rekomendasi di Instagram, dan ternyata benar-benar worth it,” tulis Dita dalam review online-nya.
![]() |
kuliner malang |
🥤 9. Es Tawon Kidul
Dalem: Legenda Dingin Sejak 1950-an
Es ini terbuat dari air gula, sari buah, dan topping seperti
tape, cincau, dan dawet. Dulu disajikan di gelas kaca besar, sekarang sudah
dimodernisasi, tapi rasanya tetap otentik.
“Setiap kali pulang kampung ke Malang, saya selalu sempatkan
beli Es Tawon. Ini kayak ritual kecil buat saya,” cerita Teguh, perantau dari
Jakarta.
🧭 Bonus: Navigasi
Kulineran Lebih Mudah
Untuk memudahkan pembaca menemukan semua tempat di atas,
kami rekomendasikan penggunaan Google Maps terintegrasi atau QR Code lokasi di
tiap bagian artikel ke depan. Ini bukan hanya memudahkan, tapi juga
meningkatkan pengalaman pembaca secara langsung.
📣 Ajakan Emosional:
Pernah Coba yang Mana?
Bagikan cerita kulinermu di kolom komentar! Apakah kamu juga
punya kenangan tak terlupakan dengan makanan khas Malang lainnya?
Temukan juga cerita kuliner lainnya di Jajananmalang.com dan
rasakan langsung sensasi menyusuri rasa dari gang kecil hingga warung
legendaris.