Jejak Rasa Kota Batu: 13 Kuliner yang Tak Sekadar Mengenyangkan
1. Warung Payung: Sate Kelinci yang Menghangatkan Malam
Di jalanan sejuk kawasan Payung Batu, aroma sate kelinci
seakan jadi penanda khas. Warung-warung sederhana berdiri berjejer, namun satu
yang selalu ramai: Warung Sate Pak Darto.
Daging kelinci empuk disajikan dengan bumbu kacang gurih yang khas. Jangan
heran jika antrean mencapai 30 menit saat malam minggu.
"Saat pertama kali coba, saya kira akan amis. Tapi justru sebaliknya—tekstur dagingnya lembut dan sambalnya legit banget," ujar Ani, pengunjung dari Surabaya.
![]() |
kuliner malang |
2. Pos Ketan Legenda 1967
Tak sah ke Batu kalau belum mampir ke Pos Ketan. Sejak 1967,
tempat ini menyajikan ketan hangat dengan aneka topping: durian, susu keju,
meses, bahkan ayam suwir.
“Saya ke sini pas malam, suasananya rame tapi nyaman.
Ketan susu keju jadi favorit saya karena gurih dan manisnya pas,” kata
Rizal, wisatawan dari Jakarta.
3. Bakso Bakar Pak Man: Sensasi Pedas di Setiap Gigit
Jika kamu penggemar bakso, wajib coba Bakso Bakar di kawasan
Stadion Brantas. Dagingnya dipanggang di atas arang, disiram saus pedas manis,
dan disajikan panas-panas.
"Baksonya smoky banget. Makan satu tusuk aja rasanya
kurang," kata Dini, mahasiswa asal Malang.
Tertarik mengeksplor lebih banyak makanan khas Malang? Jangan lewatkan kulineran lain yang menggoda di pusat kota.
![]() |
kuliner malang |
4. Warung Sidik: Soto Ayam dengan Kuah Kaldu Legendaris
Buka sejak 1982, Warung Sidik masih mempertahankan rasa
orisinal soto ayam kuning dengan suwiran daging kampung. Warga lokal sering
menyebut soto ini sebagai "penangkal dingin Batu".
5. Tahu Lontong Lonceng
Terletak di dekat Pasar Batu, tahu lontong ini terdiri dari
potongan tahu goreng hangat, lontong, bumbu petis, dan taoge segar.
"Saya sampai balik dua kali ke sini dalam sehari.
Simpel tapi enak banget," ujar Mia, backpacker asal Jogja.
6. Depot Susu Ganesha
Udara sejuk Batu memang cocok dipasangkan dengan susu
hangat. Di sini, susu murni disajikan dengan berbagai rasa seperti cokelat,
jahe, bahkan rasa alpukat.
7. Pecel Kawi: Warung Kuno Penuh Rasa
Meskipun berlokasi di Malang, kuliner ini sangat digemari
pengunjung Batu. Nasi pecel lengkap dengan rempeyek dan sambal pedas yang
membuat lidah bergoyang.
"Saya mampir pas mau naik ke Batu. Rasanya bikin
nostalgia kampung halaman," kata Budi, warga Bekasi.
8. Warung Mie Setan Batu
Ingin sensasi pedas? Mie Setan menawarkan mie dengan level
pedas dari 1–10. Cocok untuk kamu yang suka tantangan.
“Level 5 saja sudah bikin lidah bergetar, tapi enak banget!”, kata Tania, pecinta pedas dari Banyuwangi.
![]() |
kuliner malang |
9. Angsle & Ronde Titoni
Saat malam dingin di Batu, angsle dan ronde hangat adalah
pilihan yang tepat. Dengan isian kacang hijau, kolang-kaling, dan roti tawar,
minuman ini menghangatkan dari dalam.
10. Cwie Mie Batu: Lembut dan Gurih
Berbeda dengan mie ayam biasa, cwie mie punya topping daging
ayam halus, selada segar, dan kuah bening ringan. Salah satu tempat legendaris:
Depot Mie Gloria.
11. Rawon Nguling
Bagi penyuka makanan berat, Rawon Nguling wajib dicoba. Kuah
hitam dengan aroma khas kluwek dan daging empuk disajikan dengan sambal dan
telur asin.
12. Warung Ronde Alun-Alun Batu
Buka dari sore hingga larut malam, warung ini tak pernah
sepi pengunjung. Selain ronde jahe, mereka juga punya varian ronde susu dan
ronde tape.
13. Ketan Susu Anget ala Pasar Pagi
Bukan Pos Ketan, ini versi tradisional di Pasar Pagi Batu.
Ketan dibungkus daun pisang, disiram gula merah cair, dan kelapa parut kasar.
“Saya dibawakan oleh ibu kos waktu kuliah di Malang.
Rasanya jadi pengingat momen-momen dulu,” ujar Rizky, alumni UB.
📌 Penutup: Batu Tak
Sekadar Dingin, tapi Kaya Rasa
Kota Batu bukan cuma soal hawa pegunungan, tapi juga warung-warung
sederhana penuh cita rasa dan kenangan. Dari sate kelinci sampai ronde
hangat, semuanya punya cerita.
Ingin mengenal lebih banyak kuliner khas Malang yang tak
kalah menggoda? Jelajahi selengkapnya di Jajananmalang.com—di sana, setiap rasa
punya kisahnya sendiri.