Rasa yang Melekat: 12 Makan Khas Malang yang Bikin Rindu Setiap Suapan

🍜 1. Bakso Malang: Ikon yang Tak Pernah Redup

Bicara soal kuliner Malang, tak bisa dilepaskan dari Bakso Malang. Perpaduan antara bakso daging, tahu, siomay, gorengan, dan kuah gurih ini bukan hanya sekadar makanan—ini adalah identitas.

Saya mencicipi Bakso President yang terkenal itu saat hujan gerimis turun. Duduk di dekat rel kereta api sambil menyeruput kuah panas benar-benar jadi pengalaman yang sulit dilupakan. Sensasinya lengkap: enak, hangat, dan penuh nostalgia.



Kuliner Malang



🍛 2. Rawon Nguling: Gelap Warnanya, Dalam Rasanya

Rawon khas Malang ini punya kuah pekat berwarna hitam dari kluwek, disajikan dengan daging empuk dan sambal terasi. Salah satu tempat legendaris untuk menikmatinya adalah Rawon Nguling.

Salah satu pengunjung lokal sempat berkata kepada saya, “Rawon ini rasa masa kecil saya. Dulu tiap Lebaran pasti dibikinin ibu.” Cerita ini membuktikan bahwa makanan bukan sekadar rasa, tapi juga kenangan.


🍗 3. Ayam Panggang Inggil: Cita Rasa Keraton di Tengah Kota

Ayam panggang dengan baluran bumbu khas Jawa ini disajikan di Rumah Makan Inggil, tempat makan yang juga berfungsi sebagai museum budaya.

Menikmati ayam panggang sambil melihat koleksi topeng Malangan memberi saya sensasi makan sambil belajar budaya. Tempat ini punya atmosfer yang kaya makna dan rasa.


Kuliner Malang

🍢 4. Cwie Mie Malang: Mi Ayam Versi Halus nan Lembut

Cwie Mie adalah versi Malang dari mi ayam, dengan topping ayam cincang halus, kerupuk pangsit, dan sawi. Biasanya disajikan kering dengan kuah terpisah.

Saya mencoba Cwie Mie di depot kecil dekat Universitas Brawijaya. Si ibu pemilik warung menyapa semua pelanggan seperti keluarga. Dari rasa hingga keramahan, semuanya terasa otentik.


🍮 5. Tahu Lontong Lonceng: Legendaris Sejak Zaman Belanda

Terletak di dekat Pasar Besar, makanan ini memadukan tahu goreng, lontong, bumbu kacang, dan acar.

Seorang pengunjung asal Surabaya yang duduk di samping saya berkata, “Saya selalu sempatkan ke sini kalau lagi tugas ke Malang.” Makanan ini benar-benar punya daya tarik lintas generasi.


🍚 6. Nasi Buk: Makanan Rumahan yang Mengenyangkan Jiwa

Nasi dengan lauk komplit seperti telur, daging, sambal goreng, dan serundeng ini sering ditemukan di warung-warung pagi hari.

Saya pertama kali mencobanya di Warung Nasi Buk di sekitar Stasiun Kota Baru. Rasa bumbunya sederhana tapi dalam—seperti masakan nenek di rumah.


Kuliner Malang

🍩 7. Onde-onde khas Lawang: Gurih Manis dari Tepian Kota

Berbeda dari onde-onde biasa, versi Malang punya isian kelapa dan digoreng kering.

Di Lawang, saya sempat mampir ke pasar pagi dan mencoba onde-onde hangat dari penjual yang sudah 20 tahun berjualan. Rasanya... bikin kangen masa kecil.


🥘 8. Soto Geprak Mbah Djo: Klasik, Pedas, Menggoda

Soto daging sapi dengan kuah bening tapi penuh rempah. Disajikan dengan sambal khas dan potongan tomat.

Saya datang bersama teman asli Malang yang berkata, “Ini soto langganan almarhum kakekku.” Kesan itu bikin saya menyantap tiap suapan dengan rasa hormat.


🥙 9. Tempe Mendol: Cemilan Garing yang Menggoda

Terbuat dari tempe semangit yang dibumbui dan digoreng kering, biasanya menjadi lauk tambahan.

Saya menikmatinya di warung rawon sebagai pelengkap. Teksturnya garing di luar tapi lembut di dalam. Katanya, semakin bau tempe-nya, semakin enak rasanya!


🍧 10. Es Tawon Kidul Dalem: Manis Alami dari Lebah

Minuman es tradisional dengan campuran sari lebah alami, kacang hijau, dan tape ketan. Disajikan sejak tahun 1950-an.

Minuman ini menyegarkan setelah berkeliling Alun-Alun. Rasanya alami, tanpa rasa kimia, dan sangat cocok untuk cuaca panas Malang.


🥮 11. Lapis Malang: Oleh-oleh yang Ngangenin

Berbeda dari lapis Surabaya, lapis Malang biasanya dikombinasikan dengan buah-buahan lokal atau rasa tempe.

Saya membeli Lapis Tempe dari toko oleh-oleh dekat Bandara. Rasanya unik dan menunjukkan kreativitas kuliner lokal.


🥬 12. Pecel Kawi: Sarapan Sehat Penuh Rasa

Pecel dengan sambal kacang kental, biasanya disajikan pagi hari. Lokasinya di Jalan Kawi jadi favorit warga lokal.

Saya sempat ngobrol dengan ibu-ibu yang sarapan di sana, katanya, “Kalau pagi enggak makan pecel Kawi, rasanya belum mulai harinya.” Saya setuju.


🌐 Penutup: Malang Tak Hanya Dingin, Tapi Juga Menghangatkan Lewat Rasa

Dari semangkuk Cwie Mie hingga semilir nostalgia dari Rawon Nguling, kota ini menyajikan lebih dari sekadar makanan. Ia menawarkan pengalaman, cerita, dan warisan rasa yang menempel di hati. Bagi siapa pun yang berkunjung, mencicipi makan khas Malang adalah langkah wajib untuk menyelami identitas kota ini.

 

Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel