Rasa-Rasa Malang: Jejak Kuliner yang Bikin Pulang Rindu
![]() |
Kuliner |
🧆 1. Bakso Bakar Pak Man:
Sang Legenda dari Tahun 1997
Menyebut Malang tanpa menyebut bakso tentu seperti menyebut
Paris tanpa Menara Eiffel. Dan dari sekian banyak penjaja bakso, Bakso Bakar
Pak Man di Jalan Diponegoro adalah ikon sejati.
“Saya datang sekitar pukul lima sore. Antrean sudah
panjang, tapi tetap tertib. Saat bakso bakar datang ke meja, aroma kecap manis
dan asap bakaran langsung menyeruak. Rasanya gurih-pedas dengan sedikit
karamelisasi di bagian kulit bakso. Juara!”
Harga seporsi: Rp20.000 – Rp30.000
Jam buka: 09.00 – 21.00 WIB
🍜 2. Rawon Rampal:
Semangkuk Sejarah Sejak 1957
Terletak dekat Lapangan Rampal, warung ini menyajikan rawon
khas Malang dengan kuah hitam pekat yang berasal dari kluwek berkualitas. Yang
membedakan Rawon Rampal dari lainnya adalah irisan dagingnya yang empuk, serta
sambal pedas khas yang membuat lidah menari.
Banyak pengunjung setia menyebut Rawon Rampal sebagai
"warisan rasa yang tak lekang oleh waktu". Tidak heran jika warung
ini terus bertahan selama puluhan tahun.
Harga: Rp35.000
Jam buka: 06.00 – 15.00 WIB
🍰 3. Putu Lanang Celaket:
Malam Manis Khas Malang
Berjualan sejak 1935, kue putu di warung ini masih dibuat
secara tradisional: tepung beras dengan isian gula merah, dikukus dalam
potongan bambu kecil.
“Suara khas kukusan bambu di malam hari, wangi pandan
yang mengepul, dan sensasi gula merah lumer di lidah, menjadi pengalaman
kuliner yang sungguh membekas.”
Lokasi: Jl. Jaksa Agung Suprapto, buka mulai pukul 17.30
Harga: Rp10.000–Rp15.000 per porsi
![]() |
Kuliner |
🌶 4. Cwie Mie Malang:
Tipis, Gurih, dan Menggoda
Berbeda dengan mie ayam Jawa lainnya, cwie mie khas Malang
memiliki tekstur lebih halus dengan taburan ayam cincang dan sawi rebus.
Rekomendasi tempat:
- Cwie
Mie Gloria (Pasar Besar)
- Hot
Cwie Mie Gajah Mada
Harga: Mulai Rp18.000
Jam buka: 08.00 – 20.00 WIB
🍚 5. Nasi Buk Madura
Kasin: Paduan Gurih, Pedas, dan Haru
Meskipun berasal dari Madura, nasi buk versi Malang punya
cita rasa tersendiri. Isian seperti daging suwir, sambal hati, telur bumbu
bali, dan serundeng disajikan dengan nasi hangat.
“Saya menemukan warung ini tak sengaja, tapi rasa sambal
hatinya yang nendang bikin saya balik lagi keesokan harinya,” kata Lina,
traveler dari Yogyakarta.
Harga: Rp18.000 – Rp25.000
Lokasi: Jl. Kasin, dekat Pasar Besar Malang
🍡 6. Sate Gebug: Tusukan
Daging Empuk Sejak Zaman Belanda
Satu tusuk sate di sini bukan seperti sate biasa. Dagingnya
dipukul (digebug), sehingga empuk dan menyerap bumbu meresap sempurna. Warung
ini sudah ada sejak tahun 1920-an dan masih berdiri kokoh di Jalan Jenderal
Basuki Rahmat.
Harga: Rp30.000–Rp40.000
Buka: 10.00 – 22.00 WIB
![]() |
Kuliner |
🧁 7. Es Tawon Kidul
Dalem: Segarnya Warisan Sejak 1950
Ingin sesuatu yang manis dan menyegarkan? Es Tawon adalah
jawabannya. Campuran tape, kacang hijau, cincau, dan tawon madu asli ini jadi
favorit sejak dulu.
“Es-nya manis segar, nggak bikin enek. Anak saya yang
biasanya susah makan pun lahap minum sampai habis,” ucap Ibu Dini,
wisatawan asal Bekasi.
Harga: Rp12.000
Buka: 09.00 – 17.00 WIB
🍽 8. Tahu Lontong
Lonceng: Renyah, Gurih, dan Tak Lekang Waktu
Tahu goreng garing yang dipotong kecil-kecil, disiram sambal
kacang, dan dipadu dengan lontong hangat. Simpel tapi menggoda.
Lokasi: Belakang Gereja Kayutangan
Harga: Rp10.000
Jam buka: 11.00 – 21.00
🎒 Tips Menjelajah Kuliner
Malang
- Datang
lebih awal ke tempat legendaris, karena banyak yang tutup sore hari.
- Gunakan
transportasi online agar mudah ke tempat-tempat tersembunyi.
- Jangan
takut mencoba tempat sederhana – biasanya rasa justru lebih autentik.