Rasa Dekat yang Melekat: 10 Kuliner Khas Malang Terdekat dan Melegenda
1. Bakso Bakar Pak Man – Ikon Kuliner Malang yang Selalu
Dicari
Bakso Bakar Pak Man bisa dibilang sebagai primadona bagi
pencinta bakso di Malang. Berlokasi di Jl. Diponegoro, tempat ini selalu ramai
oleh warga lokal hingga wisatawan. Berbeda dari bakso biasa, bakso di sini
dibakar di atas bara api, lalu disiram saus pedas manis yang menggoda.
“Saya sempat datang jam 2 siang, dan sudah antre. Tapi setelah gigitan pertama, semua rasa lelah terbayar. Aroma bakarnya mantap, teksturnya empuk, dan bumbunya meresap banget.” – Dini, pengunjung dari Sidoarjo
![]() |
Kuliner Malang |
2. Rawon Tessy – Pagi yang Penuh Kehangatan
Berada di Jl. Jaksa Agung Suprapto, Rawon Tessy buka sejak
pagi dan dikenal punya kuah rawon yang pekat serta daging empuk. Disajikan
dengan nasi panas, telur asin, dan sambal, sepiring rawon di sini memberikan
pengalaman kuliner yang menghangatkan hati.
“Kuah rawonnya pekat dan tidak pelit daging. Cocok buat
sarapan yang bikin semangat sebelum naik ke Bromo.” – Rio, travel
vlogger
3. Cwie Mie Pangsit Gloria – Cita Rasa Autentik Sejak
1970-an
Cwie mie adalah mie khas Malang yang menyerupai mie ayam,
namun dengan topping ayam halus dan kerupuk pangsit renyah. Di Pangsit Gloria,
Anda akan mencicipi resep asli turun-temurun yang sudah bertahan lebih dari 50
tahun.
“Saya suka karena rasanya ringan tapi nagih. Tempatnya
juga bersih dan cocok buat keluarga.” – Intan, ibu rumah tangga
4. Toko Oen – Nostalgia Rasa Kolonial
Terletak di pusat kota Malang, Toko Oen adalah warung
legendaris yang masih mempertahankan gaya tempo dulu. Menu favorit seperti es
krim homemade, bistik lidah, dan kue kering menjadi daya tarik utama.
“Saya ke sini sore hari. Duduk sambil makan es krim rasa rum raisin dan mendengar lagu keroncong, rasanya seperti kembali ke masa kecil bareng nenek.” – Arief, dosen sejarah
![]() |
Kuliner Malang |
5. Warung Ronde Titoni – Hangatnya Malam Malang
Kalau kamu mencari sajian malam yang menghangatkan, Warung
Ronde Titoni di kawasan Alun-Alun Kidul adalah jawabannya. Ronde jahe hangat
dengan isian kacang, ketan, dan roti menjadi favorit sejak 1948.
“Setiap malam minggu pasti ke sini bareng istri. Aromanya
kuat, jahe asli, dan bikin nyaman di perut.” – Ferry, warga lokal
6. Sego Goreng Mawut – Khas Malang, Campur Seru!
Sego goreng mawut adalah nasi goreng khas Malang yang
dicampur dengan mie, suwiran ayam, dan kadang telur mata sapi. Biasanya dijual
di warung tenda malam hari. Salah satu favorit ada di kawasan Gajayana.
“Murah meriah, porsinya gede. Cocok buat anak kos kayak
saya. Rasa bumbunya khas Jawa Timuran banget.” – Galuh, mahasiswa
7. Sate Gebug – Empuknya Daging, Bumbu Sederhana
Sate Gebug di Jl. Jenderal Basuki Rahmat ini terkenal karena
potongan daging sapi besar yang digebuk (dipukul) sampai empuk, lalu dibakar
dengan bumbu minimalis. Rasanya gurih alami dari daging sapi kualitas tinggi.
“Sate tanpa bumbu kacang? Awalnya saya ragu, tapi ternyata justru di situ letak enaknya. Dagingnya juicy!” – Erwin, penggemar kuliner daging
![]() |
Kuliner Malang |
8. Depot Hok Lay – Lumpia & Fosco Legendaris
Depot ini terkenal dengan lumpia khas Semarang versi Malang
dan Fosco (susu coklat dalam botol Coca-Cola). Menu sederhana tapi punya
kenangan tak tergantikan bagi banyak warga Malang.
“Minum Fosco sambil nyemil lumpia di sini tuh kaya ritual
wajib setiap ke Malang. Simpel tapi penuh nostalgia.” – Tari, content
creator
9. Orem-Orem Arema – Gurih, Manis, dan Unik
Orem-orem adalah makanan khas Malang berupa tempe yang
dimasak dalam kuah santan dengan tambahan irisan ketupat dan sambal. Banyak
dijumpai di pagi hari, seperti di Pasar Blimbing atau Tawangmangu.
“Rasa manis-gurihnya khas banget. Tekstur tempenya
lembut, kuahnya kaya rempah. Paling mantap kalau ditambah kerupuk udang.” –
Yudha, wisatawan dari Solo
10. Pos Ketan Legenda 1967 – Penutup Manis di Batu
Meski berada di Batu, Pos Ketan selalu masuk daftar wajib
dikunjungi saat berburu kuliner khas Malang terdekat. Menu ketan dengan
berbagai topping seperti keju, durian, dan meses ini cocok untuk camilan malam.
“Saya rela antre lama demi ketan keju susu di sini.
Rasanya nggak berubah sejak saya pertama ke Batu waktu SD.” – Nina, guru
TK
🔗 Kuliner Khas Malang
Terdekat? Ini Solusinya
Jika kamu sedang mencari kuliner khas Malang terdekat,
baik untuk sarapan, makan malam, atau camilan malam hari, sepuluh rekomendasi
di atas bisa jadi panduan paling pas. Mulai dari yang legendaris, modern,
hingga tersembunyi, semuanya punya cita rasa khas yang melekat di lidah dan
hati.