Menggali Lezatnya Kuliner Malang: Tempat, Rasa, dan Cerita di Baliknya

Jajananmalang.com - Malang bukan hanya kota wisata dengan hawa sejuk dan arsitektur kolonial yang menawan, tetapi juga gudang rasa yang menyuguhkan pengalaman kuliner tak terlupakan. Dari pagi buta hingga tengah malam, kota ini menawarkan kekayaan rasa yang membentang dari jajanan tradisional hingga olahan modern yang sudah melegenda.

Berikut adalah tempat-tempat kuliner di Malang yang bukan hanya lezat, tetapi juga menyimpan cerita dan suasana khas yang sulit ditemukan di kota lain.


Kuliner Malang


Rawon Hangat Kedai Pasar Klojen

Di balik hiruk pikuk pasar tradisional Klojen, terdapat sebuah kedai sederhana yang setiap paginya tak pernah sepi pengunjung. Rawon di sini berbeda dari tempat lain — kuahnya hitam pekat, namun tidak terlalu kental, dan disajikan dengan kikil serta paru goreng. Kombinasi yang sempurna bagi mereka yang mencari kehangatan di pagi yang dingin.

Pertama kali saya mencicipinya adalah setelah turun dari kereta api malam. Rasa gurih kluwek-nya langsung menyergap lidah, dengan potongan daging yang empuk dan nasi panas yang mengepul. Pemilik kedai, Bu Sri, mengatakan bahwa resep ini sudah diwariskan dari ibunya sejak 1980-an. “Yang bikin beda itu sambal terasinya, mas,” ujarnya sambil tersenyum.

Dengan harga mulai Rp15.000 saja, tempat ini menjadi langganan para pedagang pasar dan wisatawan yang menginap di sekitar stasiun Kota Baru.


Sego Ceker Glintung, Kuliner Malam yang Membakar Lidah

Bagi pecinta pedas, Sego Ceker Glintung adalah surganya. Warung tenda ini mulai buka jam 8 malam dan antreannya langsung mengular. Ceker ayam dimasak dengan bumbu super pedas yang meresap hingga ke tulang, lalu disajikan dengan nasi hangat dan sambal bawang mentah.

Saya mengunjungi tempat ini bersama teman lokal yang sudah biasa makan di sini. Kami menunggu hampir 30 menit, namun semuanya terbayar. Ceker-nya lembut, pedasnya menggigit, dan sambalnya terasa segar. Tidak heran warung ini bertahan hingga dini hari dan menjadi tempat ‘ritual’ wajib para mahasiswa dan karyawan malam.


Bakso Bakar Pak Man: Dari Warung ke Ikon Kota

Siapa yang tidak kenal Bakso Bakar Pak Man? Kuliner yang satu ini bukan hanya legendaris di Malang, tetapi juga sudah membuka cabang di luar kota. Namun tetap saja, yang di Malang tetap punya cita rasa yang lebih autentik.

Baksonya dibakar langsung di atas bara arang dan dilumuri saus manis pedas khas. Hasilnya? Lapisan luar bakso terasa renyah, dengan bagian dalam yang juicy dan kenyal. Setiap tusuknya hanya Rp2.500, dan biasanya orang memesan dalam jumlah banyak.

Uniknya, warung ini masih mempertahankan dapur terbuka. Pengunjung bisa langsung melihat proses pembakaran bakso, yang aromanya saja sudah cukup untuk membuat perut keroncongan.

Kuliner Malang

Es Tawon Kidul Dalem, Warisan Dingin Sejak 1955

Saat siang terik, tidak ada yang lebih menyegarkan selain segelas es campur dari Es Tawon Kidul Dalem. Tempat ini tidak hanya menyajikan minuman manis biasa, tetapi juga menyertakan sari tawon asli — cairan manis yang diambil dari sarang lebah.

Menu favorit saya adalah Es Tawon Komplit: berisi cincau, tape, kelapa muda, kolang-kaling, dan disiram sari tawon. Rasanya legit, lembut, dan memiliki rasa alami yang jarang ditemukan di es campur lainnya.

Saya sempat mengobrol dengan Mas Yayan, cucu dari pendiri kedai ini. Ia bercerita bagaimana usaha ini dulu dijajakan keliling menggunakan gerobak, sebelum akhirnya menetap di Kidul Dalem. Kini, tempat ini menjadi spot nostalgia warga Malang dan wisatawan.


Pos Ketan Legenda 1967, Wajib Coba di Batu

Meskipun berada di kawasan Batu, Pos Ketan sudah menjadi bagian dari identitas kuliner Malang Raya. Letaknya yang dekat Alun-Alun Batu membuat tempat ini selalu padat, apalagi malam hari. Menu utamanya adalah ketan kukus yang bisa dipadukan dengan berbagai topping seperti durian, susu kental manis, keju, bahkan ayam suwir.

Saya mencoba Ketan Susu Keju, dan rasanya unik — ada perpaduan gurih, manis, dan tekstur lengket yang membuat ketagihan. Harga per porsinya pun sangat ramah, mulai dari Rp8.000 saja.

Pengalaman menikmati ketan sambil duduk lesehan di tengah udara dingin Batu memang tak tergantikan.

Kuliner Malang

Soto Ayam Lombok, Ikonik Sejak Zaman Belanda

Jika kamu ingin mencicipi soto ayam legendaris, Soto Ayam Lombok wajib masuk daftar. Berdiri sejak 1955 di Jalan Lombok, tempat ini tetap mempertahankan racikan klasik: soto ayam bening dengan suwiran ayam kampung, telur rebus, koya, dan irisan seledri.

Aroma kaldu ayam langsung tercium saat mangkuk disajikan. Kelezatan sotonya bukan dari MSG atau bumbu instan, melainkan dari kaldu yang direbus selama 6 jam lebih.

Banyak tokoh penting dan artis yang pernah mampir ke sini, namun harga tetap terjangkau. Inilah yang membuatnya dicintai lintas generasi.


Nasi Pecel Kawi: Rasa Tradisional yang Tak Pernah Mati

Di pagi hari, Jalan Kawi selalu ramai, dan salah satu penyebabnya adalah Nasi Pecel Kawi. Menu sederhana ini terdiri dari nasi putih, sayuran segar rebus, sambal kacang legit, tempe, dan peyek renyah.

Saya datang ke sini pada pukul 7 pagi dan sudah kehabisan menu tertentu. Untungnya, masih ada pecel komplit. Bumbu kacangnya halus dengan rasa gurih manis seimbang. Yang membedakan adalah sambal tomat tambahan yang membuat rasa lebih kaya.

Konon, warung ini berdiri sejak 1979 dan masih mempertahankan bumbu asli dari sang pendiri.


Kuliner Malang Tred: Cita Rasa yang Melekat di Hati

Banyak orang bertanya, apa sih yang membuat makanan Malang begitu digemari? Jawabannya adalah keaslian rasa dan nuansa lokal yang masih terasa kental. Baik di warung tenda atau kedai sederhana, kuliner di Malang punya cerita. Dari rawon, bakso, hingga es tawon — semuanya punya ciri khas yang tidak bisa ditiru kota lain.

Bahkan, istilah kuliner malang tred semakin populer di kalangan pengguna internet. Frasa ini menggambarkan bagaimana makanan-makanan khas Malang terus diperbincangkan di media sosial, blog, dan video review — karena memang layak untuk dicoba dan dibagikan.

 

Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel