Jejak Rasa Malang: Menyusuri Malang Kuliner yang Tak Pernah Mati Gaya

Jajananmalang.com - Malang bukan hanya tentang hawa sejuk dan pem andangan gunung yang menawan. Kota ini juga punya satu magnet yang tidak kalah kuat: kulinernya. Dari yang legendaris sampai jajanan kekinian, malang kuliner selalu punya tempat istimewa di hati penjelajah rasa.

Kuliner Malang




1. Warisan Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu

Salah satu kekuatan kuliner Malang adalah keberadaan tempat-tempat makan legendaris yang tetap eksis meski zaman terus berubah. Contohnya Rawon Nguling. Terletak di kawasan yang cukup padat, warung ini menyajikan rawon dengan kuah hitam pekat, aroma rempah khas, dan potongan daging empuk yang menggoda selera.

“Saya diajak ayah saya ke sini waktu SD,” ujar Dimas, seorang pengunjung asal Blitar. “Sekarang saya ajak anak saya, dan rasanya masih persis seperti dulu. Konsistensi ini yang bikin saya balik lagi.”

Bukan hanya Rawon Nguling, ada juga Toko Oen yang sudah berdiri sejak era kolonial. Kafe klasik ini menyajikan es krim buatan sendiri, dengan suasana vintage yang menenangkan. Tempat ini sering jadi persinggahan nostalgia bagi wisatawan senior, atau anak muda yang ingin mencicipi suasana zaman dulu.

2. Berburu Cita Rasa di Pasar Tradisional

Jika ingin pengalaman kuliner yang lebih otentik, jangan lewatkan pasar-pasar tradisional seperti Pasar Oro-Oro Dowo atau Pasar Besar Malang. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai jajanan khas seperti cenil, lupis, dan kue putu yang masih dibuat secara tradisional.

Saya sendiri pernah mencicipi kue putu hangat dari gerobak tua di Pasar Oro-Oro Dowo. Saat gerobaknya dibuka dan uapnya mengepul, aroma pandan dan kelapa langsung menyergap. Kelezatan putu yang legit dan gula merah cair di dalamnya sungguh membawa saya kembali ke masa kecil.

Kuliner Malang

3. Street Food Malang: Dari Bakso hingga Angsle

Malang dikenal sebagai kota bakso, dan itu bukan tanpa alasan. Hampir di setiap sudut kota, kamu bisa menemukan bakso dengan berbagai variasi. Dari bakso urat, bakso bakar, hingga bakso malang yang disajikan dengan tahu, gorengan, siomay, dan mie.

Salah satu spot favorit saya adalah Bakso President, yang lokasinya unik: tepat di samping rel kereta api. Sensasi makan bakso sambil sesekali kereta melintas jadi pengalaman yang tak terlupakan.

Tak jauh dari sana, malam hari di kota ini dihangatkan oleh wedang ronde dan angsle. Minuman tradisional berbahan jahe, kacang, dan roti tawar ini sangat cocok dinikmati di udara dingin Malang.

4. Jajanan Kekinian Rasa Lokal

Malang juga tidak tertinggal dalam tren kuliner modern. Banyak kafe kekinian yang menyajikan kopi dengan racikan lokal, dessert fusion, hingga makanan berat dengan twist unik. Salah satu contohnya adalah toko dessert bernama “Rasa Ngalam”, yang menyajikan es krim rasa jenang dan pisang goreng karamel.

“Saya suka bagaimana mereka menggabungkan rasa khas Malang dengan presentasi modern. Es krim rasa jenangnya itu unik, kaya akan nostalgia,” ujar Indri, seorang food vlogger asal Surabaya.

Di daerah Kayutangan dan Ijen, deretan kafe dan kedai kopi juga ramai oleh mahasiswa dan wisatawan muda. Dari segelas es kopi gula aren hingga croissant isi tempe mendoan, Malang sukses menyajikan kejutan di tiap gigitan.

5. Cerita di Balik Setiap Sajian

Yang membuat malang kuliner menonjol adalah bukan hanya rasanya, tapi juga cerita di baliknya. Banyak tempat makan dikelola oleh keluarga yang telah menjalankan usaha selama puluhan tahun.

Seperti depot mie legendaris yang masih menggunakan resep turun-temurun, atau penjual tahu telor yang belajar dari sang kakek yang dulu berjualan keliling. Setiap kunjungan ke warung atau kedai di Malang seakan mengajak kita untuk mengenal sejarah keluarga, budaya, dan cara hidup setempat.

“Dulu ibu saya jualan lontong sayur di depan rumah. Sekarang saya buka warung kecil, tapi tetap pakai bumbu dan cara masak yang sama,” kata Bu Rini, pemilik warung di kawasan Dinoyo.

Kuliner Malang

6. Kuliner Sebagai Daya Tarik Wisata Lokal

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak wisatawan datang ke Malang bukan hanya untuk melihat alamnya, tapi juga untuk berburu kuliner. Bahkan, tur kuliner menjadi salah satu paket wisata paling populer yang ditawarkan oleh berbagai agen lokal.

Malang kuliner menjadi wajah lain dari wisata lokal Indonesia yang tak boleh diabaikan. Melalui makanan, kita mengenal budaya, bertemu orang baru, dan menciptakan kenangan. Di Malang, pengalaman itu disajikan dengan cara yang hangat dan bersahabat.

7. Tips Kulineran di Malang

  • Datang pagi ke tempat legendaris: Banyak tempat makan populer yang cepat habis. Contohnya Rawon Rampal atau Soto Ayam Lombok.
  • Jangan ragu eksplor warung kecil: Seringkali justru warung kaki lima menyimpan rasa yang lebih autentik.
  • Bawa uang tunai: Beberapa tempat masih belum menerima pembayaran digital.
  • Sempatkan ke pasar malam atau alun-alun: Kulineran malam di Malang menyimpan banyak kejutan, dari sempol, cilok bakar, sampai minuman tradisional.

Jika Anda mencari petualangan rasa yang lengkap, maka menyusuri jejak malang kuliner adalah pilihan yang tepat. Di setiap sudut kota, ada kehangatan yang disajikan dalam sepiring makanan, seulas senyum penjual, dan aroma dapur yang tak lekang oleh waktu.

 

Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel