Menelusuri Jejak Rasa: 12 Makanan Malang yang Wajib Kamu Coba Sekali Seumur Hidup
1. Rawon Tessy: Cita Rasa yang Tak Pernah Mati
Mungkin kamu sudah sering dengar soal rawon, tapi di Malang,
Rawon Tessy bukan sekadar makanan—ia adalah bagian dari sejarah. Terletak di
kawasan Klojen, warung ini menyajikan rawon dengan kuah pekat dan aroma kluwek
yang begitu tajam.
Saat saya mengunjunginya awal tahun ini, antrean sudah mengular sejak pukul 09.00 pagi. Rasanya? Empal yang empuk berpadu dengan sambal dan tauge yang renyah. Seorang pengunjung dari Jakarta yang saya ajak ngobrol bahkan berkata, “Kalau ke Malang nggak makan ini, rugi banget.”
2. Bakso President: Makan di Pinggir Rel Kereta
Kalau bicara tentang makanan Malang, nama Bakso President
pasti selalu muncul. Daya tariknya bukan hanya rasa baksonya yang gurih dan
berisi daging utuh, tapi juga lokasinya yang unik: persis di pinggir rel
kereta.
Sensasi makan sambil sesekali kereta lewat memberikan
pengalaman yang tak bisa kamu temukan di tempat lain. Pilihan menu lengkap:
bakso urat, bakso bakar, gorengan, dan siomay—semua bisa jadi favorit.
3. Tahu Lontong Lonceng: Simpel Tapi Melegenda
Berlokasi dekat Pasar Besar, warung ini sudah eksis sejak
1935. Menu utamanya hanyalah tahu, lontong, dan bumbu kacang—tapi rasa gurih
dan manisnya pas di lidah.
Yang membuatnya istimewa adalah bumbu kacang yang diulek
dadakan serta kerupuk udang yang digoreng langsung di depan mata. Meskipun
sederhana, tempat ini selalu penuh pembeli, baik wisatawan maupun warga lokal.
4. Sate Landak Bu Ria: Eksotik dan Kaya Rempah
Bagi kamu yang suka mencoba hal baru, Sate Landak Bu Ria
bisa jadi pilihan. Daging landak yang empuk disajikan dengan bumbu kecap dan
sambal bawang yang pedas menyengat.
Tempatnya bersih dan luas, cocok untuk keluarga. Mereka juga
menyediakan menu lain seperti biawak dan ular, bagi kamu yang ingin uji nyali
sekaligus menambah pengalaman kuliner yang tak biasa.
5. Sego Goreng Mawut di Alun-Alun Merdeka
Kalau kamu berjalan-jalan malam di area alun-alun, coba cari
penjual sego goreng mawut. Ini adalah nasi goreng khas Malang yang
dicampur dengan mie, telur, dan sayuran, lalu dimasak dengan bumbu khas.
Satu porsi cukup besar dan harganya ramah di kantong. Saya pribadi suka menambahkan sambal dan acar untuk sensasi segar-pedas. Penjualnya ramah dan selalu tersenyum, menambah kehangatan malam di kota dingin ini.
6. Cwie Mie Malang: Si Cantik yang Ringan di Perut
Cwie Mie merupakan bentuk lain dari mie ayam yang lebih
ringan dan lembut. Dihidangkan dengan topping ayam halus, daun selada, dan
pangsit goreng, makanan ini cocok untuk sarapan atau makan malam ringan.
Beberapa warung seperti Mie Gajah Mada dan Hot Cui Mie punya
versi yang berbeda, dan semuanya layak dicoba. Tambahkan sedikit sambal bawang
dan kecap asin untuk memperkaya rasa.
7. Pecel Kawi: Legendaris Sejak 1975
Pecel Kawi adalah ikon sarapan khas Malang. Bumbu kacangnya
kental, gurih, dan sedikit pedas. Paduan sayuran segar seperti bayam, tauge,
dan kacang panjang, ditemani rempeyek dan tempe goreng, bikin energi pagi
terisi penuh.
Yang menarik, kamu juga bisa minta tambahan nasi jagung
untuk cita rasa yang lebih khas Jawa.
8. Orem-Orem: Kaldu Santan yang Menggoda
Makanan ini mungkin belum banyak dikenal wisatawan luar,
tapi bagi warga Malang, orem-orem adalah comfort food sejati. Terbuat dari
tempe goreng, ayam suwir, dan kuah santan gurih, disajikan di atas irisan
ketupat.
Sensasi hangat, gurih, dan pedas menjadikannya cocok untuk
makan siang. Beberapa penjual orem-orem terkenal berada di sekitar jalan Blitar
dan Tunggulwulung.
9. Angsle dan Ronde Titoni: Penutup Malam yang Manis
Ketika udara Malang mulai dingin, semangkuk angsle atau
ronde bisa jadi teman terbaikmu. Warung Titoni di Jalan Zainul Arifin
menyajikan keduanya sejak 1948.
Angsle terdiri dari ketan putih, mutiara, roti, dan kuah
santan hangat. Sedangkan ronde menyajikan bola-bola ketan isi kacang dengan
kuah jahe. Manis dan menghangatkan jiwa.
10. Soto Geprak Mbah Djo: Kaya Rempah dan Melekat di
Lidah
Soto geprak ini beda dari soto lainnya karena dagingnya
digeprek dulu, lalu dimasak bersama kuah yang kaya rempah. Ditambah sambal
pedas dan jeruk nipis, rasanya benar-benar bikin ketagihan.
Warungnya memang sederhana, tapi selalu ramai pengunjung. Menurut pengunjung asal Surabaya yang saya temui di sana, “Satu porsi kurang, saya nambah dua kali.”
11. Nasi Buk Madura Khas Malang
Meski asalnya dari Madura, nasi buk sudah menjelma jadi
makanan khas Malang. Isinya daging bumbu kuning, paru, serundeng, sambal
goreng kentang, dan kuah kental gurih.
Beberapa tempat yang terkenal adalah Nasi Buk Bu Sum dan
Nasi Buk Kayutangan. Jangan lupa tambahkan telur balado dan sambal ijo untuk
pengalaman penuh rasa.
12. Roti Bakar Telo dan Susu Sapi Batu
Sebagai penutup, jangan lupa mampir ke Batu untuk menikmati
roti bakar telo dan susu sapi segar. Roti yang dibuat dari ubi ungu lokal
dipanggang dengan mentega, lalu disajikan dengan aneka topping kekinian.
Susu segarnya datang dari peternakan lokal, dan rasanya
benar-benar beda dari susu kemasan biasa. Cocok untuk oleh-oleh sekaligus
menikmati pemandangan sejuk khas Batu.