20 Kuliner Khas Malang Kota yang Legendaris dan Menggoda Lidah
1. Bakso President, Sensasi Makan di Samping Rel Kereta
Terletak di Jalan Batanghari, Bakso President menawarkan pengalaman unik: makan bakso sambil menyaksikan kereta api melintas hanya beberapa meter dari tempat duduk. Menu favorit di sini adalah bakso campur dengan siomay goreng yang renyah. Kuahnya gurih dengan kaldu sapi kental, cocok dipadukan sambal pedas khas mereka. Warung ini sudah berdiri sejak 1977 dan masih jadi primadona bagi wisatawan dan warga lokal.
![]() |
Kuliner Legendaris |
2. Rawon Dengkul Khas Ijen
Rawon Malang memang terkenal, tapi yang satu ini beda. Rawon
dengkul yang disajikan di warung kecil dekat Jalan Ijen menawarkan daging super
empuk dari bagian lutut sapi. Kuah hitam pekatnya berasal dari kluwek pilihan
dan rempah yang ditumis dengan sabar. Disajikan bersama tauge pendek, sambal,
dan kerupuk udang, setiap sendoknya terasa menghangatkan tubuh dan hati.
3. Tahu Lontong Lonceng, Resep Sejak 1935
Berada di kawasan Jalan Laksamana Martadinata, Tahu Lontong
Lonceng adalah tempat makan legendaris yang mempertahankan rasa sejak zaman
Belanda. Potongan tahu goreng renyah, lontong padat, ditambah bumbu kacang
kental dan petis yang kuat, membuat sajian sederhana ini kaya rasa.
4. Pecel Kawi, Menu Sarapan Paling Dicari
Buat pecinta makanan tradisional, Pecel Kawi wajib dicoba.
Warung yang terletak di Jalan Kawi Atas ini sudah eksis sejak 1970-an. Pecel
disajikan dengan sayur segar, sambal kacang kental, dan pilihan lauk seperti
empal goreng atau tempe mendoan. Jangan lupa tambahkan rempeyek untuk sensasi
renyahnya.
5. Soto Ayam Lombok, Rasa yang Tak Pernah Bohong
Meski namanya soto ayam Lombok, ini bukan berasal dari Pulau
Lombok. Nama itu diambil dari nama jalan tempat asal warung ini berdiri. Kuah
sotonya bening tapi kaya rasa. Irisan ayam kampung, telur rebus, koya, dan
perasan jeruk nipis menjadikan rasa soto ini sangat segar.
6. Mendol Tempe, Sang Primadona Pedas Gurih
Si kecil mendol memang sering jadi pelengkap, tapi di
Malang, ia bisa jadi bintang. Dibuat dari tempe yang difermentasi dengan bumbu
cabai, kencur, dan daun jeruk, mendol disajikan dengan nasi hangat atau sebagai
pendamping pecel. Cita rasa pedas dan aroma khasnya bikin nagih.
7. Sate Landak Bu Ria, Kuliner Ekstrem yang Disukai
Buat yang suka mencoba hal baru, Sate Landak di Jalan Raya Bugis ini bisa jadi pilihan. Daging landak dimasak seperti sate kambing, empuk dengan bumbu kacang gurih. Disajikan bersama nasi dan lalapan. Bagi sebagian orang, ini pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
![]() |
Kuliner Legendaris |
8. Nasi Buk Madura di Malang
Meskipun berasal dari Madura, Nasi Buk mendapat tempat
khusus di hati warga Malang. Tersedia di beberapa warung seperti di Pasar
Besar, sajian ini terdiri dari nasi, semur daging, sambal goreng ati,
serundeng, dan kerupuk. Bumbunya pekat dan teksturnya empuk. Cocok sebagai menu
makan siang.
9. Sego Goreng Mawut, Citarasa Rakyat yang Kaya
Di warung pinggir jalan atau angkringan, kamu bisa menemukan
sego goreng mawut—campuran nasi goreng dengan mie dan sayuran, kadang juga
ditambah telur dadar. Meskipun terlihat "semrawut", cita rasanya
justru unik dan akrab di lidah.
10. Cwie Mie Malang, Saingan Bakmi ala Jawa
Cwie mie adalah bakmi khas Malang dengan taburan ayam
giling, sawi, dan kuah bening ringan. Biasanya disajikan dengan kerupuk pangsit
yang renyah. Rasanya ringan namun gurih, cocok untuk sarapan maupun makan
malam.
11. Tahu Campur Pak Iwan
Tahu campur khas Malang terdiri dari tahu goreng, mie
kuning, selada, daging sapi, dan kuah petis. Di warung Pak Iwan, semua komponen
dimasak segar setiap hari. Kuah petisnya tidak terlalu pekat, cocok untuk yang
baru pertama mencicipi.
12. Ronde Titoni, Hangatkan Malam di Malang
Sudah ada sejak 1948, Ronde Titoni di Jalan Zainul Arifin
ini jadi favorit warga saat malam. Kuah jahe hangat, bola ketan isi kacang,
kolang-kaling, dan kacang sangrai membuat tubuh langsung segar. Cocok dinikmati
saat udara Malang sedang dingin.
13. Sempol Ayam, Jajanan Favorit Anak Sekolah
Jajanan ini sederhana: ayam giling dicampur tepung, ditusuk
seperti sate, lalu digoreng dan disajikan dengan saus pedas. Tapi jangan salah,
rasanya gurih dan mengenyangkan. Kamu bisa menemukannya di depan
sekolah-sekolah atau pasar malam.
14. Putu Lanang Celaket, Suara Uap di Tengah Malam
Warung putu ini buka sejak 1935 dan masih menggunakan cara
tradisional. Suara uap bambu jadi ciri khas. Putu yang dibuat dari tepung
beras, isi gula merah, dan parutan kelapa ini legit dan harum. Lokasinya di
Jalan Jaksa Agung Suprapto.
15. Es Tawon Kidul Dalem
Buka sejak 1950-an, Es Tawon menyajikan es campur dengan
sirup tradisional, cincau, tape, dan tentu saja: tawon (madu) asli. Rasa
manisnya alami dan sangat menyegarkan.
16. Nasi Goreng Mawut Pak Slamet
Versi nasi goreng yang satu ini menggunakan bahan sisa yang
masih layak dan disulap jadi menu enak. Daging ayam, telur, dan kerupuk jadi
pelengkap. Cocok dinikmati malam hari sambil nongkrong.
17. Lontong Balap Pak Hamid
Satu lagi menu khas yang unik: lontong dengan taoge, lentho (kacang tolo goreng), tahu, dan sambal petis. Biasanya disantap dengan sate kerang. Rasanya gurih, manis, dan sedikit asam.
![]() |
Kuliner Legendaris |
18. Nasi Rawon Nguling
Rawon Nguling yang populer ini sudah membuka cabang di
banyak kota, tapi pusatnya tetap di Malang. Potongan daging besar dan kuah yang
tidak terlalu kental membuatnya lebih ringan dibanding rawon Surabaya.
19. Sate Gebug, Daging Dipukul Sampai Empuk
Sate Gebug di Jalan Jenderal Basuki Rahmat sudah berdiri
sejak 1920-an. Dagingnya dipukul terlebih dahulu hingga empuk sebelum dibakar.
Rasanya juicy dan tidak alot, cocok disantap dengan nasi hangat dan sambal.
20. Aneka Jajanan Pasar di Pasar Besar
Mulai dari kue cucur, klepon, hingga lupis—Pasar Besar
Malang adalah surga kuliner
jajanan tradisional. Semua dijajakan pagi hingga siang dengan harga terjangkau.
Cocok untuk oleh-oleh atau sarapan ringan.
Jika Anda ingin benar-benar menjelajah rasa dan keunikan
kota ini, jangan lewatkan daftar kuliner khas Malang di atas. Setiap
suapannya membawa cerita, sejarah, dan cita rasa yang hanya bisa ditemukan di
kota berhawa sejuk ini.