Kuliner Legendaris Malang
![]() |
Rasa kuliner Malang |
1. Rawon Nguling, Cita Rasa Gelap yang Melegenda
Salah satu sajian paling ikonik dari Malang adalah Rawon
Nguling. Kuah hitam pekat dari kluwek dengan daging sapi empuk jadi perpaduan
sempurna. Warung Rawon Nguling di Jalan Zainul Arifin sudah eksis sejak zaman
Belanda dan tetap konsisten menyajikan rasa otentik hingga kini.
Di tahun 2025, Rawon ini juga tersedia dalam versi frozen
pack, cocok dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
2. Bakso Malang, Tak Sekadar Bakso Biasa
Bakso Malang berbeda dari bakso di daerah lain. Variannya
lengkap: mulai dari bakso urat, bakso halus, bakso goreng, tahu, siomay, hingga
pangsit. Salah satu tempat yang legendaris adalah Bakso President yang sudah
ada sejak tahun 1977.
Menariknya, lokasi Bakso President yang berada di samping
rel kereta membuat pengalaman makan jadi lebih seru dan unik.
3. Cwie Mie, Si Lembut Bersaudara Bakso
Cwie Mie adalah mie tipis dengan topping ayam halus berbumbu
khas. Rasanya ringan, gurih, dan tidak berminyak. Biasanya disajikan bersama
pangsit goreng atau bakso kecil. Cwie Mie sering disebut sebagai "mie ayam
versi Malang", tapi punya identitasnya sendiri.
Di beberapa kedai, Cwie Mie kini juga hadir dalam bentuk fusion seperti Cwie Mie Mozarella dan Cwie Mie Pedas Korea, menyasar pasar Gen Z di 2025.
![]() |
Rasa kuliner Malang |
4. Tahu Lontong Lonceng, Gurih yang Konsisten
Tahu Lontong Lonceng adalah salah satu kuliner kaki lima
yang melegenda di Kota Malang. Berada di Jalan Laksamana Martadinata, warung
ini telah berdiri sejak tahun 1935. Menu andalannya adalah tahu goreng,
lontong, dan sayur bumbu kacang yang sederhana tapi nagih.
Tempatnya memang sederhana, tapi kelezatan dan konsistensi
rasanya membuatnya jadi favorit lintas generasi.
5. Mendol Tempe, Sang Pendamping Sejati
Mendol adalah olahan tempe yang dihancurkan lalu dibumbui
dan digoreng. Walau hanya lauk pelengkap, Mendol justru menjadi bintang di
berbagai sajian khas
Malang seperti nasi pecel, nasi jagung, atau rawon.
Kini banyak UMKM yang menjual Mendol kemasan beku yang tahan
lama dan siap saji, menjadikannya bisnis rumahan yang menjanjikan di era
digital.
6. Nasi Buk, Hidangan Para Petani yang Mendunia
Nasi Buk dulunya adalah makanan petani dan buruh di Malang.
Terdiri dari nasi, sayur lodeh, tempe, empal, dan sambal, Nasi Buk menyajikan
kekayaan rasa dalam kesederhanaan. Warung Nasi Buk di sekitar Pasar Besar
Malang masih ramai dikunjungi hingga hari ini.
Beberapa restoran modern di tahun 2025 telah memodifikasi
Nasi Buk dalam versi rice bowl kekinian.
7. Soto Ayam Lombok, Bukan dari Pulau Lombok!
Jangan terkecoh dengan namanya. Soto Ayam Lombok bukan
berasal dari NTB, tapi dari Jalan Lombok di Kota Malang. Kuahnya bening, gurih,
dan beraroma bawang putih yang khas. Penyajian sederhana dengan ayam suwir,
telur rebus, dan koya menjadikannya menu sarapan favorit warga Malang.
8. Orem-orem, Si Gulai Tempe yang Merakyat
Orem-orem adalah makanan rumahan Malang yang unik. Terdiri
dari tempe goreng, ayam suwir, dan kuah santan kental yang mirip gulai.
Biasanya disajikan dengan irisan ketupat. Rasanya gurih dan cocok disantap saat
musim hujan.
Kedai Orem-Orem Khas Arema di Jalan Blitar menjadi destinasi
populer kuliner ini.
9. Sempol Ayam, Camilan Hits Anak Sekolah
Sempol ayam adalah camilan berupa adonan ayam yang dibalur
tepung, ditusuk seperti sate, lalu digoreng. Disajikan dengan saus sambal atau
mayonnaise. Dulu hanya ada di depan sekolah, sekarang sudah masuk ke food court
mal dan platform online delivery.
Di tahun 2025, kamu bisa menemukan Sempol dalam varian isi
keju dan mozzarella yang sedang tren.
10. Tempe Penyet Malang, Simpel tapi Menggoda
Satu lagi kuliner sederhana yang nikmat luar biasa adalah
tempe penyet. Digoreng kering lalu ditumbuk bersama sambal terasi dan disajikan
dengan lalapan. Di Malang, banyak tempat yang menjadikan tempe penyet sebagai
menu utama dengan sambal super pedas khas Jawa Timur.
11. Ledre, Kulit Pisang Renyah Favorit Wisatawan
Ledre adalah camilan tipis dan renyah dari adonan tepung dan pisang raja. Aroma pisangnya yang kuat dan kerenyahannya membuat camilan ini diburu wisatawan. Tersedia di banyak toko oleh-oleh di kawasan Jalan Ijen dan Soekarno Hatta.
![]() |
Rasa kuliner Malang |
12. Keripik Tempe Sanan, Ikon Oleh-oleh Malang
Tak lengkap ke Malang tanpa membawa pulang keripik tempe
dari Sanan. Kampung Sanan adalah pusat produksi keripik tempe sejak puluhan
tahun lalu. Banyak UMKM di sana yang menawarkan berbagai rasa, dari original,
keju, hingga balado.
Dengan kemasan menarik dan label halal, keripik tempe ini
semakin mendunia dan jadi andalan ekspor kuliner khas Malang.
13. Ronde Titoni, Hangatkan Malam Kota Malang
Warung Ronde Titoni di Jalan Zainul Arifin sudah berdiri
sejak 1948. Menjual wedang ronde berisi bola ketan isi kacang, disajikan dalam
kuah jahe hangat. Cocok disantap saat malam dingin khas Malang.
Rasa dan tradisi yang dijaga menjadikan Ronde Titoni sebagai
destinasi wajib saat malam hari.
14. Nasi Jagung, Jejak Kuliner Nenek Moyang
Nasi jagung atau sego jagung adalah makanan khas pedesaan
yang masih dilestarikan. Disajikan dengan urap, ikan asin, dan sambal, makanan
ini mulai langka tapi punya rasa nostalgia tinggi.
Warung tradisional di sekitar Tumpang dan Batu masih
menyajikannya dengan cara tradisional menggunakan tungku kayu.
15. Es Durian Dempo, Legenda Manis di Tengah Kota
Terakhir, Es Durian Dempo adalah hidangan penutup berbasis
durian yang sudah eksis sejak 1980-an. Perpaduan durian, es serut, susu kental,
dan sirup merah menjadikannya favorit lintas usia.
Kafe-kafe kekinian di Malang kini mulai memodifikasi es
durian menjadi smoothie dan es krim.