Rasa Otentik Malang
![]() |
Rasa kuliner Malang |
Rawon Dengkul, Kelezatan Hitam yang Menggoda
Rawon memang sudah dikenal luas sebagai makanan Jawa Timur
yang unik karena kuahnya yang hitam pekat. Namun, Rawon Dengkul khas Malang
memiliki sensasi berbeda. Potongan daging sengkel dengan sumsum empuk di dalam
tulang dengkul menciptakan tekstur yang mewah dan kenyal.
Biasanya disajikan bersama nasi hangat, tauge pendek,
sambal, dan kerupuk udang, seporsi Rawon Dengkul menjadi pilihan sarapan atau
makan siang favorit warga lokal.
Bakso Malang, Tak Sekadar Bakso Biasa
Bicara tentang Malang tentu tidak lengkap tanpa menyebut
Bakso Malang. Keunikan bakso ini ada pada penyajiannya yang lengkap: mulai dari
bakso halus, bakso urat, tahu isi, siomay goreng, pangsit rebus, hingga
lontong.
Yang membuat istimewa, banyak warung bakso legendaris di
kota ini yang berdiri sejak tahun 80-an. Bahkan, beberapa tempat seperti Bakso
President menyajikan makan di tepi rel kereta api, menciptakan pengalaman
kuliner yang unik.
Mendol Tempe: Kecil Tapi Menggugah
Jangan remehkan bentuknya yang mungil. Mendol adalah tempe
yang telah difermentasi ulang, dihancurkan, lalu dibumbui dan digoreng hingga
garing di luar dan lembut di dalam. Cita rasa gurih dan aromanya yang khas
membuat Mendol jadi pelengkap nasi rawon, nasi pecel, atau bahkan disantap
begitu saja sebagai camilan.
Banyak warung di Malang yang menyajikan Mendol sebagai
pelengkap utama makanan, dan rasanya benar-benar “ngangenin”.
![]() |
Rasa kuliner Malang |
Cwie Mie, Varian Mie Ayam Malang
Cwie Mie sekilas mirip dengan mie ayam biasa, namun punya
ciri khas tersendiri: topping ayamnya diolah sangat halus, menyerupai abon,
lalu disajikan bersama sayur selada dan acar. Mienya tipis dan kenyal, mirip
mie ramen Jepang namun dengan cita rasa lokal yang khas.
Cwie Mie biasanya disajikan kering dengan kuah terpisah,
menjadikannya ringan namun tetap kaya rasa.
Orem-Orem, Hidangan Sederhana Penuh Makna
Orem-Orem adalah kuliner yang mulai sulit ditemukan di luar
Malang. Berbahan dasar irisan tempe goreng dan ayam yang dimasak dengan santan
encer, lalu disajikan dengan irisan ketupat dan sambal.
Rasa gurih dan ringan dari kuah santan, berpadu dengan
sensasi tempe dan ayam yang menyerap bumbu, membuatnya cocok dinikmati kapan
saja. Orem-Orem biasanya disajikan di hajatan tradisional warga Malang.
Tahu Lontong Lonceng: Legendaris Sejak 1935
Tahu Lontong Lonceng menjadi bukti bahwa kuliner bisa
menjadi bagian dari sejarah sebuah kota. Berdiri sejak 1935, warung ini
menyajikan tahu goreng dengan lontong, disiram bumbu kacang encer yang
gurih-manis, dan ditaburi tauge serta bawang goreng.
Terletak di Jl. Laksamana Martadinata, tempat ini selalu
ramai pengunjung yang ingin merasakan sensasi tahu lontong legendaris di
Malang.
Putu Lanang Celaket: Kukusan Manis Penuh Aroma
Kue Putu yang satu ini bukan sekadar jajanan pinggir jalan
biasa. Putu Lanang Celaket sudah eksis sejak 1935 dan menjadi salah satu
kuliner ikonik khas Malang (jajananmalang.com).
Kue berwarna hijau dengan isi gula merah ini dikukus dalam
bambu kecil, lalu disajikan dengan taburan kelapa parut segar. Suara kukusan
yang mendesis dan aroma pandan langsung membawa nostalgia masa kecil.
![]() |
Rasa kuliner Malang |
Sate Landak, Kuliner Ekstrem dengan Sensasi Unik
Bagi yang suka tantangan, Sate Landak bisa jadi pilihan
ekstrem. Meskipun tidak umum, daging landak dipercaya memiliki banyak manfaat
kesehatan dan cita rasa yang mirip dengan daging kambing namun lebih lembut.
Restoran tertentu di kawasan Karanglo, Malang, menyajikan
kuliner ini dengan racikan bumbu khas Jawa Timur yang membuat rasa eksotiknya
tidak terlalu asing di lidah.
Angsle dan Ronde: Hangatkan Malam di Kota Dingin
Dua minuman legendaris ini selalu jadi primadona di malam
hari. Angsle berisi roti tawar, tape, mutiara, dan kacang hijau dengan kuah
santan hangat. Sedangkan Ronde lebih mirip wedang jahe, namun dengan bola-bola
ketan isi kacang manis di dalamnya.
Keduanya sangat cocok dinikmati di malam hari yang dingin,
apalagi di alun-alun Malang atau sekitar Jalan Zainul Arifin.
Nasi Buk Madura ala Malang
Meski berasal dari Madura, Nasi Buk ala Malang punya rasa
dan tampilan yang sedikit berbeda. Nasi putih disajikan dengan serundeng,
jeroan sapi, sayur nangka muda, dan sambal pedas khas.
Disajikan di atas daun pisang, kuliner ini banyak ditemui di
pagi hari di warung kaki lima. Rasanya menggugah selera dan kaya rempah.