Jejak Rasa: Menyelami Kelezatan Jajanan Malang Khas yang Tak Pernah Lekang
Cwie Mie, Ikon Malang yang Bikin Kangen
Tak lengkap rasanya jika membahas jajanan Malang khas tanpa
menyebut cwie mie. Hidangan berupa mie lembut dengan topping ayam cincang gurih
ini memiliki cita rasa ringan namun memikat. Taburan bawang goreng dan sawi
rebus membuatnya semakin segar. Meski sederhana, cwie mie adalah simbol kuliner
Malang yang tak tergantikan.
Pentol Malang: Camilan Jalanan yang Melegenda
Siapa yang tak tergoda dengan aroma pentol yang baru
diangkat dari panci panas? Jajanan berbahan dasar daging dan tepung ini
biasanya disajikan dengan bumbu kacang, saus tomat, hingga sambal pedas.
Versinya beragam, mulai dari pentol halus, pentol urat, hingga pentol isi
cabai. Harganya ramah di kantong, rasanya bikin nagih.
Tahu Campur dan Tahu Telur: Duo Gurih yang Menghangatkan
Dua menu ini menjadi legenda kuliner Malang yang tak pernah
sepi peminat. Tahu campur menghadirkan kuah petis gurih berpadu dengan tahu
goreng, perkedel singkong, dan daging sapi. Sementara tahu telur tampil dengan
adonan tahu dan telur goreng, kemudian disiram bumbu kacang manis-pedas.
Keduanya selalu sukses membuat lidah dimanjakan.
Mendol, Ote-Ote, dan Gorengan Tradisional
Jajanan khas Malang juga hadir dalam bentuk gorengan.
Mendol, olahan tempe berbumbu khas, menjadi primadona karena gurih dan wangi
rempahnya begitu kuat. Ada juga ote-ote atau bakwan sayur yang renyah di luar
dan lembut di dalam. Sajian sederhana ini terasa istimewa ketika disantap
bersama cabai rawit atau teh panas di sore hari.
Jajanan Pasar yang Menghadirkan Nostalgia
Selain camilan gurih, Malang juga kaya akan jajanan pasar
manis. Lupis ketan dengan siraman gula merah cair, cenil berwarna-warni dengan
tekstur kenyal, hingga klepon berisi gula merah cair yang meletup di
mulut—semuanya menghadirkan rasa nostalgia. Jajanan pasar ini tak hanya
mengenyangkan, tapi juga menyimpan cerita masa kecil bagi banyak orang.
Inovasi Kekinian yang Menghidupkan Selera
Anak muda Malang dikenal kreatif dalam mengolah jajanan.
Pentol bakar dengan olesan bumbu pedas manis, cwie mie topping keju, hingga
gorengan dengan sambal unik adalah contoh inovasi yang membuat jajanan klasik
tetap relevan. Kombinasi tradisi dan kreasi inilah yang menjadikan jajanan
Malang selalu segar dan diminati lintas generasi.
Lebih dari Sekadar Jajanan
Yang membuat jajanan Malang begitu istimewa bukan hanya
rasa, tapi juga suasana yang menyertainya. Duduk di warung pinggir jalan sambil
menikmati pentol panas, atau mampir ke pasar tradisional untuk membeli lupis,
memberi pengalaman sederhana namun berkesan. Jajanan ini adalah bagian dari
budaya Malang yang melekat erat dalam keseharian warganya.
Malang bukan hanya kota wisata, tetapi juga kota dengan
jejak rasa yang kaya. Jajanan khasnya—baik yang gurih, manis, maupun hasil
inovasi—selalu menjadi alasan untuk kembali. Setiap gigitan adalah kenangan,
setiap rasa adalah cerita. Jadi, jika berkesempatan berkunjung, jangan lewatkan
untuk menjelajahi dunia kuliner kecil namun bermakna: jajanan Malang khas.