π Rasa di Balik Kabut: Kisah Jajanan yang Menyelinap di Pagi Malang
Artikel ini adalah dokumentasi dari perjalanan tim Jajananmalang.com selama 3 hari menjelajahi warung-warung sarapan legendaris. Kami mencicipi langsung, mencatat harga, dan mengobrol dengan pemilik warung—agar Anda yang membaca bisa benar-benar merasakannya.
![]() |
Rasa kuliner Malang |
π 1. Sego Goreng Mawut:
Di Balik Kekacauan, Ada Keteraturan
Satu piring penuh nasi goreng, mie, sayur, dan suwiran ayam.
Namanya memang “mawut” alias berantakan, tapi rasanya justru teratur dan rapi
di lidah. Kami menemukannya di Warung Bu Tinah di Jl. Simpang Borobudur. Mulai
buka pukul 06.00, warung ini selalu ramai.
Harga: Rp12.000 – Rp15.000
Alamat: Jl. Simpang Borobudur, Klojen, Malang
Suasana: Sederhana, tapi hangat dengan obrolan pagi dan suara wajan
beradu.
π΅ 2. Rawon Setan: Hitam,
Dalam, dan Menggoda
Di balik warnanya yang pekat, Rawon Setan menyimpan
kedalaman rasa yang mengendap. Kami menyicipinya di Rawon Nguling (Cabang
Kasin), tempat yang ramai sejak subuh. Daging empuk, kuah yang kaya kluwek, dan
sambal terasi pedas menjadi kombinasi maut.
Harga: Rp30.000-an
Jam buka: 05.30 – 13.00 WIB
Alamat: Jl. Zainul Arifin No. 62, Kasin, Malang
π§ 3. Tahu Telor Lonceng:
Kriuk, Lumer, dan Legendaris
Siapa sangka tahu dan telur bisa terasa sehebat ini? Disiram
bumbu kacang yang legit dan dilengkapi lontong, sajian ini bisa bikin siapa pun
lupa waktu. Lokasinya tersembunyi di belakang toko elektronik di Jl. Laksamana
Martadinata.
Harga: Rp14.000
Jam buka: 07.00 – 11.00 WIB
Ciri khas: Digoreng di wajan tembaga sejak 1978.
![]() |
Rasa kuliner Malang |
π© 4. Roti Goreng Gendut:
Bekal Anak Sekolah yang Abadi
Kami mampir ke sebuah gerobak roti goreng legendaris di
depan SDN Kauman. Isian cokelat dan pisangnya sederhana, tapi rasa nostalgia
yang hadir membuatnya lebih dari sekadar camilan.
Harga: Rp3.000
Jam buka: 05.45 – 08.00 WIB (cepat habis)
Catatan: Wajib antri. Pembeli utama: bapak-bapak berjaket ojek dan anak
SD.
π’ 5. Sate Komoh Mak Mah:
Pedasnya Tak Main-Main
Sate Komoh adalah potongan daging sapi yang dimasak dengan
bumbu merah menyala dan disate kering. Di Warung Mak Mah, rasa manis-pedasnya
bikin ketagihan. Kami berbincang dengan Bu Mah yang sudah jualan sejak 1991.
Harga: Rp22.000 (5 tusuk + nasi)
Alamat: Belakang Pasar Klojen, Malang
Cerita unik: Daging dibungkus daun pisang selama 6 jam sebelum dibakar.
π Saling Sambung Cerita
Lewat Makanan
Setiap piring, setiap aroma, seakan saling menyambung. Kami
tak hanya merasakan makanan, tapi juga bertemu orang-orang. Seperti Pak Sabar,
seorang pensiunan guru yang sudah 20 tahun makan Sego Mawut tiap hari Minggu.
Atau mbak Anik, penjual roti goreng yang ternyata dulu murid di SD tempat ia
mangkal sekarang.
Mereka bukan sekadar pelanggan atau penjual. Mereka adalah bagian dari cerita yang membentuk identitas makanan Malang.
![]() |
Rasa kuliner Malang |
πΊ️ Butuh Panduan Lebih
Lengkap?
Untuk Anda yang baru ke Malang dan ingin mencoba semua
tempat ini, kami menyarankan rute pagi sebagai berikut:
- Mulai
dari Roti Goreng Gendut – Kauman
- Lanjut
ke Sego Mawut Bu Tinah – Simpang Borobudur
- Lanjutkan
ke Tahu Telor Lonceng – Martadinata
- Tutup
dengan Rawon Nguling Kasin atau Sate Komoh Mak Mah
π― Apa yang Kami Pelajari?
- Malang
bukan cuma dingin dan nyaman—ia juga punya rasa yang rumit, dalam, dan
emosional.
- Makanan
di kota ini bukan hanya tentang kenyang, tapi tentang cerita dan
koneksi antar manusia.
- Setiap
suapan adalah pengalaman yang tak bisa diulang di tempat lain.
π§Ύ Tentang Artikel Ini
Artikel ini dibuat oleh Fauzi, editor dan penulis
Jajananmalang.com. Kami mengunjungi langsung tiap lokasi, memotret suasana,
mencicipi makanan, dan berbicara dengan warga lokal. Artikel ini ditujukan
untuk siapa saja yang ingin mengenal rasa otentik Malang lewat mata dan
lidah orang pertama.