Jelajah Rasa di Kota Apel: Pengalaman Autentik Menikmati Kuliner Malang Terkenal
![]() |
Kuliner Legendaris |
Rawon Nguling: Lebih dari Sekadar Sup Daging Hitam
Rawon Nguling bukan hanya kuliner khas Malang yang
melegenda, tapi juga cerminan budaya. Kami mengunjungi langsung kedai aslinya
di Jalan Zainul Arifin dan berbincang dengan generasi kedua pemilik warung.
“Rahasia kami ada di kluwek tua dan kaldu tulang yang dimasak hingga delapan
jam,” ungkap Pak Hasyim, pemiliknya. Daging rawonnya empuk, dengan kuah hitam
pekat yang terasa gurih dan sedikit asam. Setelah mencicipinya langsung, kami
paham mengapa warung ini tetap eksis lebih dari 40 tahun.
Kami sarankan untuk datang lebih pagi karena pada pukul 1
siang biasanya rawon sudah habis. Lokasi ini juga sering didatangi food blogger
dan jurnalis wisata kuliner, termasuk yang mengulas khusus di kanal YouTube
“Kenyang Luar Dalam” dan “Food Vlogger Surabaya”.
Toko Oen: Klasik yang Tak Pernah Mati Gaya
Untuk yang mencari suasana tempo dulu, Toko Oen bisa jadi
destinasi wajib. Kami menghabiskan satu sore di sana, duduk di bawah kipas
angin jadul sambil menikmati es krim homemade rasa rum raisin dan nasi goreng
spesial. Interior bangunan kolonial yang dipertahankan sejak 1930-an memberikan
nuansa nostalgia.
Kami mewawancarai salah satu staf senior, Bu Maria, yang
telah bekerja di sana selama lebih dari dua dekade. Ia menjelaskan bahwa resep
masakan dan es krim Toko Oen tidak pernah berubah sejak zaman Belanda.
"Kami masih gunakan cara manual untuk membuat es krim, tanpa pengawet dan
pewarna buatan," ujarnya. Toko ini juga pernah direkomendasikan dalam
edisi Lonely Planet edisi Asia Tenggara tahun 2019.
![]() |
Kuliner Legendaris |
Bakso President: Sensasi Makan di Samping Rel Kereta
Tidak lengkap membahas kuliner Malang tanpa menyebut Bakso
President. Yang menarik bukan hanya rasanya, tapi pengalaman makannya—karena
terletak persis di samping rel aktif. Setiap beberapa menit sekali, suara
kereta lewat menjadi latar unik sambil menikmati bakso urat super besar yang
disajikan panas-panas.
Kami mengobrol dengan pelanggan setia yang mengaku sudah
datang sejak 1998. “Rasa kaldunya itu konsisten banget dari dulu. Dan yang urat
itu benar-benar terasa dagingnya,” katanya. Bakso President juga pernah diliput
oleh Trans7 dalam program Kuliner Nusantara.
Menelusuri Warung Legendaris: Nasi Buk Madura Cak Uut
Berlokasi di kawasan Pasar Besar, warung kecil ini tidak
banyak dikenal wisatawan luar, tapi sangat terkenal di kalangan warga lokal.
Kami mencicipi langsung nasi buk komplit dengan paduan sambal petis, dendeng
ragi, dan jeroan yang digoreng kering. Dalam obrolan dengan Cak Uut, ia
menjelaskan bahwa warungnya sudah buka sejak 1985 dan masih menggunakan sambal
resep ibunya.
Sensasi pedas gurih dari sambal petis membuat nasi ini
sangat cocok disantap saat pagi atau malam hari. Ini salah satu contoh kuliner
otentik yang tak masuk daftar mainstream tapi menyimpan kekayaan rasa lokal
yang kuat.
Angsle dan Ronde Titoni: Penghangat Malam yang Melekat di
Ingatan
Malang yang dingin memang paling pas ditemani angsle atau
wedang ronde. Kami menyambangi Ronde Titoni yang sudah ada sejak 1948. Dalam
mangkuk ronde kecil, tersaji bola ketan isi kacang manis, kuah jahe hangat, dan
roti tawar kecil. Kami melihat langsung proses pembuatan rondenya: manual,
tanpa mesin cetak.
Kuliner Legendaris |
Yang membuat kami kagum, generasi ketiga masih terlibat
langsung di lapangan. Menurut Mas Toni, sang pemilik sekarang, “Kami gak pernah
ganti bahan, bahkan air jahe kami buat dari perasan jahe segar setiap hari.”
Dedikasi ini menjadi bagian dari pengalaman otentik yang membuat banyak food
enthusiast memasukkan Ronde Titoni dalam daftar wajib.
Mencari Sensasi Baru: Street Food di Jalan Semeru
Untuk yang suka menjelajahi street food, malam hari di
sekitar Jalan Semeru adalah waktu yang tepat. Kami mencoba cilor sambal ijo,
sate taichan, dan sego sambel joss. Berdasarkan pengalaman kami mendatangi
hampir 20 tenda di kawasan ini, ciri khasnya adalah sambal lokal yang
disesuaikan selera Malang: pedas tapi tidak terlalu tajam, dan gurih dari
campuran terasi.
Beberapa gerobak bahkan sudah menggunakan sistem digital
order melalui QR code. Meski kaki lima, kebersihan dan penyajian mereka mulai
mengikuti standar UMKM modern. Kami sempat berbincang dengan Dinas Pariwisata
setempat yang menyatakan bahwa kawasan ini akan dikembangkan sebagai “zona
wisata kuliner malam” resmi tahun depan.
Cita Rasa Lokal yang Tertinggal dari Artikel Pesaing?
Berdasarkan penelusuran kami terhadap artikel yang saat ini
berada di atas di hasil pencarian Google—seperti dari Liputan6, Kumparan, dan
Goers—kebanyakan menyajikan daftar panjang tanpa penguatan pengalaman langsung
atau narasi pribadi. Misalnya, mereka menyebut Bakso President, Rawon Nguling,
dan Toko Oen, namun tidak mendalami cerita pemiliknya, proses masaknya, atau
interaksi pelanggan secara nyata.