Jelajah Rasa: 12 Kuliner Malang Terkenal yang Wajib Dicicipi Wisatawan
Pengalaman pribadi saya menjelajahi tempat-tempat makan ini selama lebih dari 15 tahun bukan hanya sebagai penikmat, tetapi juga sebagai pemandu kuliner bagi wisatawan luar kota. Sebagai contoh, setiap kali ada teman dari luar kota berkunjung, saya selalu membawa mereka ke Tahu Lontong Lonceng dan Depot Han Tjwan Sing, dua tempat yang selalu mendapat pujian karena keotentikannya.
![]() |
Kuliner Legendaris |
1. Rawon Nguling – Cita Rasa Otentik dari Zaman Kolonial
Rawon Nguling sudah lama jadi ikon kuliner Malang yang
mendunia. Saya pribadi mengunjungi tempat ini pertama kali saat masih duduk di
bangku SMP. Dagingnya yang empuk dan kuah hitam pekat dengan aroma kluwek yang
khas membuat saya selalu kembali lagi. Mereka sudah berdiri sejak 1940-an dan
kini punya cabang di Surabaya dan Jakarta. Tidak heran kalau restoran ini
selalu masuk daftar rekomendasi wisata kuliner dari berbagai situs kuliner nasional.
2. Tahu Lontong Lonceng – Legenda Sejak 1935
Tahu Lontong Lonceng bukan sekadar makanan, tetapi bagian
dari sejarah kota Malang. Gerainya yang berada di dekat Pasar Besar Malang
selalu ramai dari pagi sampai sore. Saya merekomendasikan tempat ini karena
rasanya yang konsisten: tahu goreng renyah, sambal kacang gurih, dan lontong
padat. Tempat ini juga pernah diliput oleh media nasional dan food blogger
seperti PergiKuliner dan MakanMana.
3. Soto Ayam Lombok – Tradisi Rasa yang Tidak Pernah
Pudar
Soto Ayam Lombok berdiri sejak tahun 1955 dan selalu ramai
dikunjungi pelanggan setia maupun wisatawan. Saya sendiri sudah lebih dari 30
kali makan di tempat ini, dan tidak pernah bosan. Dengan kuah bening namun
gurih, ditambah suwiran ayam kampung dan koya yang khas, rasa soto ini sangat
melekat di ingatan.
4. Bakso President – Sensasi Makan di Pinggir Rel Kereta
Pengalaman makan di Bakso President bukan hanya soal rasa,
tapi juga suasana uniknya yang berada tepat di sebelah rel kereta aktif. Setiap
kali kereta lewat, suasana jadi lebih hidup. Sebagai orang Malang, saya sudah
mengunjungi tempat ini sejak tahun 2006. Kelebihannya adalah variasi baksonya
yang lengkap — mulai dari bakso urat, bakso goreng, hingga bakso telur.
5. Pos Ketan Legenda 1967 – Nikmatnya Jajanan Malam di
Alun-Alun Batu
Meski secara administratif berada di Kota Batu, Pos Ketan Legenda 1967 tidak bisa dipisahkan dari daftar kuliner Malang Raya. Tempat ini selalu ramai, apalagi malam hari. Salah satu favorit saya adalah ketan durian dan ketan bubuk kacang. Mereka mempertahankan ketan lokal dan proses pengukusan tradisional, yang membuat aromanya khas dan teksturnya pulen.
![]() |
Kuliner Legendaris |
6. Depot Han Tjwan Sing – Masakan Cina Peranakan
Legendaris
Sebagai salah satu penggemar masakan peranakan, saya sering
makan di Depot Han Tjwan Sing. Menu andalan seperti Pangsit Mie, Cwie Mie, dan
Bistik Ayam selalu menjadi pilihan saya saat ingin nostalgia rasa masakan
keluarga Tionghoa tempo dulu. Depot ini sudah ada sejak tahun 1927 dan masih
eksis dengan pelanggan lintas generasi.
7. Ronde Titoni – Hangatnya Malam Malang yang Ditemani
Minuman Tradisional
Minum wedang ronde di malam hari di depan toko Ronde Titoni
adalah pengalaman wajib bagi saya setiap musim hujan tiba. Dengan bola ketan
isi kacang yang lembut dan kuah jahe yang menghangatkan, tempat ini jadi
pelipur lara saat cuaca dingin Malang menusuk tulang.
8. Mie Gajah Mada – Cwie Mie Otentik dengan Rasa Klasik
Bagi pencinta cwie mie, Mie Gajah Mada sudah seperti
institusi rasa. Tempat ini terkenal dengan topping ayam cincang yang gurih, mie
tipis kenyal, serta kuah kaldu yang ringan. Saya menyarankan makan langsung di
tempat karena lebih terasa hangat dan fresh, apalagi jika ditambah bakso dan
pangsit goreng.
9. Sate Gebug – Sajian Daging Sapi Lembut ala Tempo Dulu
Sate Gebug khas Malang dikenal dengan teknik menggeprek
daging sapi sebelum dibakar, menghasilkan tekstur empuk yang luar biasa. Warung
ini berdiri sejak 1920-an dan masih mempertahankan resep turun-temurun. Saya
pribadi menyukai aroma kecap bakarnya yang manis gurih dengan sedikit aroma
arang yang otentik.
10. Es Tawon Kidul Dalem – Minuman Tradisional Khas
Malang
Di tengah maraknya minuman kekinian, Es Tawon Kidul Dalem tetap bertahan sejak 1950-an. Saya biasa menikmati es ini saat cuaca panas. Dengan campuran tape ketan, cendol, blewah, dan madu tawon asli, minuman ini menawarkan sensasi rasa yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Letaknya pun strategis, dekat alun-alun, cocok untuk pelepas dahaga saat wisata kuliner.
![]() |
Kuliner Legendaris |
11. Pecel Kawi – Sarapan Tradisional Paling Favorit di
Malang
Jika Anda ingin merasakan sarapan khas Malang, datanglah ke
Warung Pecel Kawi. Saya sering makan di sini sebelum bekerja, karena bumbunya
yang kental dan sambalnya yang pas. Pilihan lauknya juga beragam, mulai dari
tempe goreng, empal, hingga rempeyek udang yang renyah.
12. Nasi Buk Madura – Kelezatan Sajian Malam Pinggir
Jalan
Meski berasal dari Madura, Nasi Buk telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari dunia kuliner malam di Malang. Nasi dengan kuah santan
kental, daging empal, dan sambal pedas membuatnya cocok sebagai penutup hari.
Biasanya saya menyantap ini saat sudah terlalu larut untuk cari makan besar,
tapi tetap ingin makanan hangat dan lezat.