Rasa Legenda Malang
![]() |
Kuliner |
π₯ 1. Rawon Nguling – Rasa
Legendaris Sejak Zaman Belanda
Rawon Nguling adalah ikon sejati kuliner Jawa Timur. Di
Malang, cabangnya di Jl. Zainul Arifin No.62 menjadi destinasi wajib sejak
1980-an. Kuah hitam pekat dengan aroma kluwek yang dalam, disajikan bersama
empal daging yang empuk dan nasi hangat.
- π
Lokasi: Jl. Zainul Arifin No.62, Klojen
- πΈ
Harga: Rp35.000 – Rp45.000
- π‘
Tips: Datang sebelum jam makan siang, karena antrean bisa mengular
hingga luar warung.
π 2. Bakso President –
Sensasi Bakso Pinggir Rel
Satu hal yang membuat Bakso President begitu unik bukan
hanya rasa baksonya yang legit dan bertekstur kenyal, tapi juga suasananya.
Terletak di pinggir rel aktif, tiap kali kereta lewat, pengunjung merasakan
sensasi “gemuruh” yang menjadi ciri khas tempat ini.
- π
Lokasi: Jl. Batanghari No.5, Rampal Celaket
- πΈ
Harga: Rp20.000 – Rp35.000
- π‘ Tips: Pilih tempat duduk dekat rel untuk merasakan pengalaman otentik.
πΆ️ 3. Pecel Kawi Hj.
Musilah – Menu Sarapan Klasik
Jika Anda ingin sarapan khas ala Malang, pecel ini wajib
jadi pilihan. Dirintis sejak 1975, pecel di sini masih menggunakan bumbu kacang
yang ditumbuk manual. Rasa pedas manisnya menyatu dengan nasi hangat dan aneka
lauk seperti tempe goreng dan rempeyek udang.
- π
Lokasi: Jl. Kawi Atas No.43B, Bareng
- πΈ
Harga: Rp12.000 – Rp20.000
- π‘
Tips: Coba tambahkan sate usus sebagai pelengkap—sensasi rasa gurih
makin kaya!
π‘ 4. Tahu Lontong Lonceng
– Camilan Legendaris Sejak 1935
Tahu Lontong Lonceng adalah bintang yang tak pernah redup di
dunia street food Malang. Sejak sebelum kemerdekaan, tahu goreng renyah
berpadu dengan lontong dan saus kacang manis pedas menjadi sajian yang digemari
berbagai generasi.
- π
Lokasi: Jl. Laksamana Martadinata No.66
- πΈ
Harga: Rp10.000 – Rp15.000
- π‘
Tips: Bawa pulang dalam keadaan hangat, agar tekstur tahu tetap
renyah.
π 5. Nasi Buk Madura –
Rasa Rumahan di Tengah Kota
Meski bukan asli Malang, nasi buk gaya Madura dengan paduan
sambal pedas, empal, dan kikil ini sudah menjadi favorit warga lokal. Salah
satu yang paling ramai adalah Warung Nasi Buk Bu Sugik yang buka sejak pukul 6
pagi.
- π
Lokasi: Jl. Trunojoyo No.33, Klojen
- πΈ
Harga: Rp20.000 – Rp35.000
- π‘ Tips: Jangan datang kesiangan, lauk andalan seperti babat dan paru cepat habis.
π© 6. Putu Lanang Celaket
– Suara Uap di Tengah Malam
Jika Anda berjalan malam di Kota Malang, suara khas “siulan”
uap dari gerobak Putu Lanang menjadi pertanda jajanan nostalgia siap disantap.
Kue putu isi gula merah dengan aroma pandan ini sudah eksis sejak 1935.
- π
Lokasi: Jl. Jaksa Agung Suprapto Gang Buntu
- πΈ
Harga: Rp5.000 – Rp10.000
- π‘
Tips: Pasangkan dengan klepon hangat dan teh tawar untuk malam yang
lebih berkesan.
π 7. Ayam Goreng Nelongso
– Murah, Pedas, dan Kekinian
Jika Anda generasi muda pencinta pedas ekstrem, warung satu
ini adalah surga. Dengan sistem sambal all-you-can-eat, Ayam Goreng Nelongso
jadi magnet utama anak kuliahan di Malang.
- π
Lokasi: Cabang tersebar di seluruh kota
- πΈ
Harga: Mulai Rp10.000
- π‘
Tips: Coba sambal mercon, tapi siapkan minuman dingin dulu!
π§ 8. Es Tawon Kidul Dalem
– Manisnya Nostalgia
Minuman yang sudah dijual sejak 1955 ini terdiri dari es
serut, sirup merah, tape ketan, blewah, dan potongan roti. Rasanya otentik,
tidak terlalu manis, dan cocok sebagai penutup setelah makan berat.
- π
Lokasi: Jl. Zainul Arifin No.15
- πΈ
Harga: Rp7.000 – Rp10.000
- π‘
Tips: Nikmati saat cuaca panas terik untuk efek menyegarkan
maksimal.
π Temukan Lebih Banyak di
Portal kuliner Malang
Masih banyak lagi tempat ikonik, hidden gems, hingga warung
kaki lima legendaris yang belum sempat kami masukkan. Untuk daftar yang lebih
lengkap, update mingguan, dan review pengunjung lokal, kunjungi situs kuliner Malang.
✍️ Tentang Penulis
Ahmad Ali Hasanuddin adalah pengamat kuliner dan penulis
independen yang telah mengeksplorasi dunia makanan lokal Indonesia sejak 2017.
Ia rutin menulis di berbagai portal kuliner, bekerja sama dengan UMKM, dan
mempromosikan wisata kuliner sebagai daya tarik lokal. Artikel ini disusun
berdasarkan pengalaman langsung, dokumentasi lapangan, dan percakapan dengan
pelaku usaha kuliner selama Maret–Juni 2025.